Kewirausahaan

Label:


Laporan Kewirausahaan (Penjualan Kaos FIS SMART)

            Penyusunan laporan ini yaitu sebagai tugas pengganti ujian tengah semester dari mata kuliah Kewirausahaan, yakni dengan menjual kaos. Penjualan kaos ini sebenarnya untuk melatih dan memupuk jiwa kewirausahaan, dan juga supaya mahasiswa dapat memiliki mental yang kuat. Karena dalam melakukan penjualan yaitu menawarkan barang dagangan kepada konsumen,  mental kita benar-benar diuji. Tidak semua orang dapat melakukannya dengan baik dan benar.
            Dalam kegiatna ini setiap mahasiswa dapat menjual minimal satu buah kaos. Karena hal ini merupakan pengganti ujian tengah semester sehingga mempengaruhi nilai. Dalam menjual kaos ini saya memulainya pada saat acara wisuda Fakultas Ilmu Sosial yang dilaksanakan di Auditorium UNNES.
Saya memilihnya karena pada saat wisuda banyak pengunjung yang datang dari berbagai wilayah untuk menghadiri acara wisuda tersebut. Di acara tersebut saya juga tidak sendirian karena saat saya sampai di tempat itu, sudah ada beberapa teman yang datang lebih dahulu daripada saya yang juga ikut menawarkan kaos kepada orang-orang yang menghadiri wisuda tersebut. Saya berpikir kalau ini merupakan kesempatan yang bagus dan tepat untuk menjual kaos ini. Dan saya juga berharap kalau kaosnya laris atau terjual banyak. Namun, di luar dugaan saya dari beberapa orang yang saya tawari kaos ini tidak satupun yang ingin membelinya. Saya menawarkannya dengan harga yang sesuai dengan yang direkomendasikan, yaitu Rp47.500,00. Tak ada satupun orang yang membelinya. Mereka menolaknya dengan berbagai alasan, harganya terlalu mahal, kainnya panas, tidak bagus, dan lain-lain. Bahkan ada dari mereka yang menawar harga kaos ini dengan harga yang sangat murah dan jauh dari harapan. Dan ada juga yang hanya melemparkan senyum ketika saya menawarkannya. Ada beberapa teman saya yang berhasil menjual kaos, tetapi saya kurang beruntung. Karena saya datangnya juga sudah terlambat. Walaupun demikian, saya tetap semangat dan pantang menyerah.
            Setelah gagal menjual kaos di acara wisuda fakultas, saya mencoba untuk menjualnya ke teman-teman di kost saya. Tetapi, hasilnya sama saja. Menurut teman kost saya, harga kaosnya tidak sepadan dengan jenis kainnya, selain itu juga harganya terlalu mahal sehingga tidak dapat dijangkau untuk anak kost. Ada juga yang mengatakan kalau model kaosnya adalah untuk model laki-laki, sementara teman-teman saya kebanyakan perempuan sehingga mereka tidak mau membelinya.

            Pada saat ada pemberitahuan kalau dalam penjualan kaos dilakukan dengan cara berkelompok, saya dan anggota kelompok saya menawarkan kaos ke beberapa kost-kostan. Dan akhirnya ada juga yang mau membeli kaos yang kami tawarkan dengan harga RP47.500,00. Meskipun awalnya menolak tetapi pada akhirnya mau juga membeli kaos itu. Di sini kami tidak menawarkan kepada dosen-dosen ataupun karyawan, karena hal tersebut sudah dilakukan oleh kelompok lain yang. Dan kelompok lain tersebut ada yang berhasil dan banyak juga yang gagal. Walaupun tidak mendapatkan keuntungan dari penjualan kaos ini, saya tetap merasa bangga karena dapat menjual kaos tersebut. 

0 komentar:

Posting Komentar