Sosiologi Pendidikan

Label:

HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
(Observasi di SD Negeri 2 Gunungpati, Semarang)


A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan. Setiap orang berhak untuk mendapatkan dan merasakan dunia pendidikan. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Pendidikan berhubungan dengan proses transmisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan aspek-aspek lainnya kepada generasi muda. Pendidikan pertama kali didapatkan oleh seseorang di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Pendidikan saat ini sudah menjadi kebutuhan primer karena dengan pendidikan kita dapat membangun bangsa, kehidupan, masyarakat, dan juga negara. Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mendiami suatu wilayah tertentu yang memiliki karakteristik yang sama, memiliki nasib sependeritaan yang hidup dengan bahasa yang sama, dan berada dalam suatu wilayah negara. Bagi masyarakat hakekat pendidikan sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan proses kemajuan hidupnya. Agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensisnya, maka kepada anggota mudanya harus diteruskan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan, dan bentuk tata perilaku lainnya yang diharapkan akan dimiliki oleh setiap anggota. Proses ini disebut dengan sosialisasi. Sosialisasi merupakan proses alamiah yang membimbing individu untuk mempelajari, memahami, dan mempraktikkan nilai-nilai, norma-norma pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki masyarakat. Pendidikan diharapkan mampu membentuk manusia social bergaul dengan sesama manusia, sekalipun berbeda agama, budaya, suku bangsa, dan lain-lain. Pendidikan dianggap sebagai alat yang paling ampuh untuk menyiapkan tenaga produktif guna menopang proses pembangunan.
Pada hakikatnya, sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari masyarakat. Hubungan serasi, terpadu serta timbal balik yang sebaik-baiknya
antara sekolah dan masyarakat harus diciptakan dan dilaksanakan
agar peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan masyarakat dapat saling
menunjang
. Sehingga masyarakat dapat bertanggung jawab secara tidak langsung
terhadap pelaksanaan pendidikan, dan masyarakat dapat menerima hasil dari pendidikan tersebut. Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat dapat pula dikaitkan
dengan semakin banyaknya isu yang berupa kritik-kritik dari masyarakat tentang tidak sesuainya produk sekolah dengan kebutuhan pembangunan,
bahwa lulusan sekolah merupakan produk yang tidak siap pakai, semakin
membengkaknya jumlah anak putus sekolah (drop outs), makin banyaknya
pengangguran, dan sebagainya. Meskipun hal-hal tersebut merupakan
masalah yang kompleks dan untuk memecahkan masalah-masalah itu bukan
semata-mata merupakan tanggung jawab sekolah, dengan meningkatkan
keefektifan hubungan sekolah dan masyarakat beberapa masalah tersebut dapat dikurangi.

Pada makalah ini yang akan dibahas adalah hubungan antara sekolah dengan masyarakat di sekitar SD Negeri 2 Gunungpati, yang terletak di Jalan Morokono, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Sekolah ini memiliki gedung yang sudah usang dan tua. Padahal sekolah ini adalah sekolah negeri. Jumlah keseluruhan siswa dari kelas I sampai kelas VI adalah sejumlah 156 yang tiap kelasnya memiliki jumlah yang berbeda-beda.
Sebagian besar masyarakat di sekitar sekolah adalah petani. Di lingkungan sekitar juga masih banyak lahan pertanian dari masyarakat. Antara pihak sekolah dengan masyarakat memiliki hubungan yang cukup baik. Namun, ada beberapa oknum yang merusak dan mengambil fasilitas yang ada di sekolah tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.               Bagaimana gambaran umum masyarakat dan SD Negeri 2 Gunungpati?
2.               Bagaimana hubungan antara sekolah dengan masyarakat?

C.    Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.            Mengetahui gambaran masyarakat dan SD Negeri 2 Gunungpati
2.            Mengetahui hubungan antana dengan sekolah

PEMBAHASAN

            Pendidikan sudah menjadi kebutuhan primer dari masyarakat. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Masyarakat memiliki andil yang besar dalam pendidikan. namun, tidak semua masyarakat tahu akan peran tersebut. Sekalipun tahu, terkadang mereka menutup mata dan telinga atas apa yang terjadi dalam proses pendidikan. Bukannya mendukung, tetapi malah ikut dalam menghancurkan dan merobohkan pendidikan. masyarakat tidak dapat sepenuhnya disalahkan mengenai sikap mereka yang apatis terhadap dunia pendidikan. Kecenderungan untuk melakukan tindakan ini biasanya terjadi pada masyarakat yang kurang mendapatkan pengajaran yang baik.
            Pendidikan memegang peranan yang penting dalam perkembanagn kejiwaan dan atau kepribadian seseoarang. Semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, maka tingkat pemahaman terhadap sesuatu pun bisa jadi  lebih tinggi jika dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak mengenyam bangku pendidikan. Peran masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya juga bergantung pada tinggi atau tidaknya pendidikan masyarakat itu sendiri.
            Di satu pihak pendidikan bertujuan untuk menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera bagi rakyat seluruhnya. Namun, untuk itu, pendidikan memerlukan pegangan dan pedoman ke arah mana masyarakat akan bergerak. Pandangan dan sikap hidup apa yang dikehendaki masyarakat dalam perjuangannya mencapai tujuannya. Hal ini berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

A.    Gambaran Umum Sekolah dan Masyarakat Sekitar
Istilah sekolah disini merupakan sebuah konsep yang luas, yang mencangkup baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Sedangkan istilah masyarakat merupakan konsep yang mengacu pada semua individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang berada di luar sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Yang akan dibahas di sini adalah hubungan sekolah dan masyarakat sekitar. Sekolah yang dimaksud adalah SD Negeri 2 Gunungpati, yang terletak di jalan Morokono, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Sekolah ini memiliki gedung yang sudah tua dan juga rusak-rusak, selain itu juga fasilitas yang terdapat di sekolah kurang memadai. Sebagian besar bangunannya sudah tidak layak pakai, langit-langit yang berlubang, bahkan ada beberapa ruang yang tidak memiliki langit-langit. Di sekolah ini terdapat enam ruang kelas, dari kelas I sampai kelas VI, dengan siswa sebanyak 156 yang berasal dari beberapa desa di sekitar sekolah tersebut, yaitu desa Kepoh, Njagaran, Karanganyar, Ngrembel, dan desa-desa lain di sekitar sekolah. Di sekolah tersebut juga terdapat 9 guru tetap, dan 2 guru tidak tetap. Sebagian besar siswa berasal dari keluarga petani dan buruh. Di sekolah tersebut memiliki mata pelajaran muatan local pertanian. Karena disekitar sekolah masih banyak lahan dan juga sebagian masyarakatnya adalah petani.
Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang mendiami suatu wilayah tertentu yang memiliki karakteristik yang sama, memiliki nasib sependeritaan yang hidup dengan bahasa yang sama, dan berada dalam suatu wilayah negara. Masyarakat di sekitas SD Negeri 2 Gunungpati sebagian besar adalah masyarakat petani.

A.    HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Sekolah dan masyarakat merupakan komponen yang tak dapat terpisahkan satu sama lain dan menuntut adanya pola hubungan timbal balik dalam berbagai bentuk dan cara pelaksanaannya. Memang peran serta masyarakat dalam pendidikan sangat besar dan termasuk dalam sector pembiayaan. Hal ini merupakan persoalan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena hampir tidak mungkin kita dapat menyelenggarakan pendidikan yang baik dan berkualitas secara merata dan memerlukan biaya besar, tanpa dukungan dan peran serta masyarakat (Hasbullah, 1997).
            Sekolah dan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu hubungan yang erat. Sekolah sebagi produk masyarakat dan masyarakat sebagai produk sekolah, keduanya merupakan lingkungan hidup yang saling memberi dan menerima keduanya tidak bisa memisahkan diri untuk berdiri sendiri. Hubungan dengan masyarakat berarti komunikasi sekolah dan masyarakat, ialah mengkomunikasikan masalah-masalah pendidikan baik yang bersumber dari sekolah maupun yang bersumber dari masyarakat. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa keterlibatan masyarakat mempunyai peran yang cukup besar bagi perkembangan organisasi di masa yang akan datang. Begitu juga dengan sekolah, suatu sekolah bisa dikatakan sukses jika mampu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Karena bagaimanapun juga pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara orang tua, sekolah dan masyarakat.
Muhammad Noor Syam (1986: 199) dalam bukunya Filsafat Pendidikan Pancasila mengungkapkan bahwa; Hubungan masyarakat dengan penddidikan sangat bersifat korelatif.  Masyarakat maju karena pendidikan, dan pendidikan yang maju hanya akan di temukan dalam masyarakat yang maju pula. Hubungan dengan masyarakat berarti komunikasi sekolah dan masyarakat, ialah mengkomunikasikan masalah-masalah pendidikan baik yang bersumber dari sekolah maupun yang bersumber dari masyarakat. Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan atau masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini berarti bahwa orang tua murid dan masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Setiap aktivitas pendidikan, terutama mengenai aktivitas-aktivitas yang baru diperkenalkan, sepatutnya dikomunikasikan kepada orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Agar mereka sebagai pemilik sekolah tahun dan memahami mengapa aktivitas tersebut diberikan disekolah. Pemahaman ini akan menghindarkan suasana tegang dalam lingkungan belajar siswa yaitu disekolah dan masyarakat sekitarnya.
Hubungan antara sekolah (SD Negeri 2 Gunungpati) dengan masyarakat  terjalin dengan baik. Untuk setiap tahun ajaran baru antara pihak sekolah dengan orang tua murid mengadakan rapat komite untuk membahas mengenai program-program yang akan dijalankan oleh sekolah tersebut. Pada saat di sekolah ada orang tua yang menyerahkan anaknya sepenuhnya kepada sekolah untuk dididik dan dibina sesuai dengan aturan yang berlaku. Misalnya ada siswa yang kelakuannya kurang baik dan mengganggu proses kegiatan belajar mengajar, dari pihak sekolah mempunyai kewenangan untuk memberikan hukuman atau sanksi sebagai akibat dari perbuatan siswa tersebut. Dalam menanggapi hal tersebut ada orang tua yang tidak mempermasalahkan hal tersebut asalkan masih dalam taraf kewajaran, tetapi ada juga yang tidak setuju sehingga orang tua murid yang bersangkutan melakukan protes dengan cara datang ke sekolahan untuk menuntut kepada guru yang telah memberikan sanksi kepada anaknya.
Di sekolah tersebut terdapat mata pelajaran muatan local pertanian, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menanam tanaman. Namun terdapat oknum dari masyarakat yang melakukan pengrusakan terhadap tanaman tersebut. Selain itu juga ada yang mengambil fasilitas-fasilitas yang terdapat di sekolah tersebut. Menurut informan yang saya wawancarai mereka melakukan hal tersebut pada waktu malam hari. Padahal fasilitas-fasilitas tersebut merupakan sarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
Seperti kita telah ketahui bahwa pendidikan itu dengan proses belajar mengajarnya tidak hanya terbatas di sekolah saja. Akan tetapi disambung dengan pelajaran-pelajaran baru dari pengalaman hidupnya di masyarakat. Belajar bagi setiap siswa yang berlangsung secara kontinu di sekolah dan di masyarakat. Apa yang diperoleh dibangku sekolah, tetap dikenang, diingat, dan diintegrasikan selama tinggal dan bergaul di masyarakat. Dari kenyataan ini nampaklah bahwa masyarakat memang perlu tahu secara garis besar tentang pendidikan di sekolah. Agar mereka dapat mengantisipasi aktivitas-aktivitas putra-putrinya, bisa menyiapkan sumber-sumber belajar yang diperlukan dan bisa melayani kebutuhan putra-putrinya.
Agar kontak hubungan dengan masyarakat terjamin baik dan berlangsung secara kontinu, maka diperlukan peningkatan profesi anggota staf sekolah dari guru-guru. Disamping mampu melakukan tugasnya masing-masing disekolah, mereka juga diharapkan mampu melakukan tugas-tugas hubungan dengan masyarakat. Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas masyarakatnya, paham akan adat istiadatnya, mengerti aspirasinya, mampu membawa  diri ditengah-tengah masyarakat, bisa berkomunikasi dengan masyarakat, dan bisa mewujudkan cita-cita mereka itulah sebabnya mengapa kompetensi dan perilaku guru juga diharapkan cocok dengan struktur sosial masyarakat tempat ia bekerja. Program hubungan sekolah dan masyarakat yang membuahkan aktivitas-aktivitas bersama, komunikasi yang berkelanjutan, dan proses saling memberi dan saling menerima membuat introspeksi sekolah menjadi giat dan kontinu pula serta membuat sekolah lebih mawas diri dengan adanya sentuhan/peningkatan dari luar. Dampak lain yang sangat penting adalah dukungan moral dari masyarakat terhadap usaha-usaha pembangunan pendidikan disekolah. Dukungan ini sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pembangunan tersebut. Membangun pendidikan di sekolah dengan mengisolasi diri dari masyarakat cukup sulit, sebab seperti diuraikan diatas sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Membangun salah satu bagian dari masyarakat haruslah mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA


Karsidi, Ravik. 2008. Sosiologi Pendidikan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press
Nasution. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Rifa’i, Achmad dan Catharina. 2009. Psikologi Pendidikan.Semarang: UNNES PRESS
Abidin, Muhammad Zainal. 2011. Hubungan HUMAS: Hubungan Masyarakat dengan Sekolah serta Perubahannya
            Administrasi Humas   Hubungan Masyarakat dengan Sekolah serta Peranannya   MasBied.com.htm
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2180694-tinjauan-tentang-                         pentingnya-hubungan-masyarakat/#ixzz1eGcX7hV









0 komentar:

Posting Komentar